Selasa, 08 Desember 2015

Bukan Sekedar Pemberian


"Seperti malaikat." begitu gumam saya ketika orang asing itu hilang dari pandangan saya dan adik saya. 

Sore itu saya dan adik saya berbelanja ke sebuah toserba di daerah Srandakan. Untuk sampai ke toserba tersebut saya harus melewati sebuah jembatan Progo yang panjangnya 500 an meter. Naasnya motor saya mogok di tengah jembatan. 

Saya turun dan mencoba untuk tenang. Saya lihat kondisi motor saya. Ternyata motor saya rantainya lepas. Seumur - umur ini adalah untuk pertama kalinya terdampar di jembatan saat kumandang adzan. Kalau musti dorong bisa samapai isya baru sampai di rumah. Tapi masalahnya, motornya benar - benar terhenti. Rantai yang lepas tersendat sehingga motor tidak bisa berjalan. Ya Allah, beri saya jalan keluar, do'a saya dalam hati. Bukankah do'a orang teraniaya selalu dikabulkan, begitu kata guru ngaji saya.

Adik saya jelas tak bisa diandalkan. Namun dia cukup membantu menenangkan saya dengan memberikan solusi yang saat itu saya yakini cukup solutif.

"Telpon Kang Sam saja." kata adik saya. Kang sam adalah sepupu saya yang bisa mbengkel. 

"Please deh, pulsaku kan sudah dipaketin." jawab saya sedikit sewot. "Sms sana dek!"

Adik saya nyengir keledai.

"Masa aktifku habis."

Gubraaakkk.

"Nih. Smsin. Aku mau coba benerin, siapa tahu bisa." Saya menyodorkan hanpdone saya. 

Adik saya meraih handphone saya sembari bertanya "Smsnya gimana?"

"Aish, suruh kesini saja, motor mancet, rantai lepas." 

Kang Sam tidak juga membalas sms. Kemana ya dia? Kalau lama - lama berhenti di jembatan pas waktu maghrib seperti ini, bawaannya horor. Di Jembatan yang menghubungkan kulon Progo dan Srandakan ini terkenal banyak yang pasang (semacam sesaji untuk pesugihan gitu). Ngerii.

Namun, beberapa saat kemudian ada seorang bapak - bapak berhenti di depan motor kami. Ia menghampiri motor saya dan berjongkok di samping motor tanpa suara. Diam seribu bahasa. Biasanya kalau orang normal, ia akan bertanya kenapa? Aneh memang. Saya pun sulit melihat wajahnya. Selain kondisi hari sudah gelap, juga helm yang dikenakannya menghalangi wajahnya.

Dalam lima menit, ia selesai memperbaiki motor saya. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih. Namun, lagi - lagi bapak itu tidak mengeluarkan suara.

Alhamdulillah, meskipun saya tidak tahu bapak itu, baik wajah maupun nama, semoga Allah selalu menambah kebaikannya yang banyak.

"Bapaknya keren ya mbak." kata adik saya selepas motor melaju.

"Iya, seperti malaikat." jawab saya.

"Mungkin ini yang namanya keajaiban sedekah." 

"Iya, mungkin."
Saya dan adik saya saat itu memang sedang tertulari kebaikan yang Yusuf Mansur katakan dalam acara TV Chatting dengan YM. Saya dan adik saya senantiasa berusaha melakukan apa yang beliau katakan dan yang berhasil saya pahami.

"Berikanlah sedekah terbaikmu di saat sulit maupun lapang. Yakinlah Allah akan memberikan rizki yang tak disangka - sangka." 

Dan beberapa kali memang saya mengalaminya, sebuah keajaiban, bukan sekedar pemberian.

"Tulisan ini diikutsertakan pada Monilando's Giveaway: Spread The Good Story"



Jumat, 13 November 2015

Pemenang Bulanan Kontes Blog HG Shampo



Alhamdulillah, berkat doa orang tua dan teman -teman semua, saya akhirnya mendapat kesempatan memenangkan Kontes Blog HG Shampo sebagai pemenang bulanan. Lomba itu sampai postingan ini dirilis masih berlangsung. Lomba Kontes Blog HG sampo ditutup tanggal 25 November. So mari merapat, meramaikan lombanya dan dapatkan hadiahnya.

Ada satu pelajaran yang bisa saya ambil dari pengalaman ini.

"Allah itu sesuai persangkaan hamba-Nya"

Kalimat tersebut selalu diajarkan oleh musrifahku, yang kerap terlupa seiring waktu bergulir. Dan kalimat tersebut tiba - tiba teringat kembali siang itu. Dari awal aku mengikuti kontes blog itu, aku sudah yakin dan berprasangka bahwa aku bakal menang, sekalipun hanya pemenang bulanan. Dan Allah mengabulkan doa dalam senyapku. Alhamdulillah.


Pada tanggal 5 Nov saya iseng -iseng buka email, dan betapa senangnya saat dapat email bahwa adalah pemenang bulanan. Email di kirim tanggal 2 Nov. Saya khawatir kalau paket hadiahnya tidak jadi akibat saya telat membalas emailnya.

Awalnya saya kira saya bakal nunggu sekitar sebulan sampai paket hadiah itu dikirim. Tak tahunya kemarin pas tanggal 12 November 2015 paket itu datang sekitar jam 1 siang. Senangnya.

Selasa, 10 November 2015

Agar Anak Rajin Shalat Sejak Dini

Usia Dini merupakan masa yang potensial bagi anak. Masa yang berlangsung di bawah usia 7 tahun itu sebagai golden age yaitu masa keemasan bagi tumbuh kembang anak. Sungguh, tidak ada masa yang lebih peka selain masa tersebut. Masa ini ibarat seperti fondasi untuk membangun rancangan masa depan anak.


Masa Golden Age menurut para ahli merupakan periode perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial emosional meningkat dengan cepat. Sehingga pendidikan pada masa usia dini akan berimplikasi terhadap kecerdasan dan karakternya di masa depan.

Maka tidak heran jika pendidikan usia dini mendapat perhatian yang cukup banyak di seluruh dunia. Dalam islam sendiri, sangat memperhatikan pendidikan usia dini tersebut terutama dalam konteks pendidikan akidah dan ibadah dalam lingkungan keluarga.

Terkait dengan hal tersebut, Allah berfirman dalam surat Al Luqman ayat 17 - 19, 



¢Óo_ç6»tƒ ÉOÏ%r& no4qn=¢Á9$# öãBù&ur Å$rã÷èyJø9$$Î/ tm÷R$#ur Ç`tã ̍s3ZßJø9$# ÷ŽÉ9ô¹$#ur 4n?tã !$tB y7t/$|¹r& ( ¨bÎ) y7Ï9ºsŒ ô`ÏB ÇP÷tã ÍqãBW{$# ÇÊÐÈ  

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Ÿwur öÏiè|Áè? š£s{ Ĩ$¨Z=Ï9 Ÿwur Ä·ôJs? Îû ÇÚöF{$# $·mttB ( ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä ¨@ä. 5A$tFøƒèC 9qãsù ÇÊÑÈ  

18. dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

ôÅÁø%$#ur Îû šÍô±tB ôÙàÒøî$#ur `ÏB y7Ï?öq|¹ 4 ¨bÎ) ts3Rr& ÏNºuqô¹F{$# ßNöq|Ás9 ÎŽÏJptø:$# ÇÊÒÈ  

19. dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

[1182] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

Ayat di atas menerangkan ihwal pendidikan anak pada usia dini terutama pendidikan akidah seperti pengenalan syahadat, rukun iman, serta pengajaran ibadah seperti shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Pengenalan dan pembiasaan sejak dini menjadi tanggung jawab orang tua. Mereka dituntut untuk memberikan pendidikan akidah dan ibadah sejak dini.

Sejak dini, anak semestinya sudah diajari tentang cara mencintai shalat, baik belajar dalam konteks gerakan, bacaan shalat ataupun syarat dan rukun lainnya. pada prinsipnya, pembelajaran shalat pada anak usia dini merupakan proses pembiasaan, bukan atas dasar kewajiban. 

Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang bisa orang tua lakukan agar anak mencintai hingga rajin Shalat sejak usia dini, diantaranya:
  1. Jadilah teladan yang baik
  2. Sering -seringlah diajak Shalat
  3. Buatlah Suasana yang Nyaman
  4. Jangan pernah memaksa
  5. Jangan membanding - bandingkan
  6. berilah Apresiasi yang pantas
  7. Latihlah secara bertahab