Selasa, 18 November 2014

Hujan dan Setangkup Semangat.

Santriwan-Santriwati TPA Hidayatullah, Nepi Brosot, Galur Kulon Progo
Anak-anak penuh semangat. Julukan itulah yang saya sematkan kepada mereka -anak-anak TPA yang saya kelola-.

Semangat mereka pulalah yang membuat saya bersemangat untuk selalu mendampingi mereka. Sore itu, langit telah berwarna kelabu, dari arah utara saya telah mendengar suara gemuruh hujan, rintik gerimis mulai berderai saat saya menstater grand saya.

Bremmm..... breeemmmm .... Saya langsung tancap gas. Tak lupa membawa payung. Beberapa menit kemudian saya sudah sampai di masjid tercinta. 

Saya begitu terharu ketika mereka berkumpul di serambi masjid sambil menatap ke utara. Menatap datangnya hujan.

Karena masjid saya baru, baru kemarin diresmikan, masjid kami tidak memiliki tempat parkir. Saya pun kebingungan mau parkir di mana? Jangan sampai motor saya kehujanan. Bisa macet. Untung saja, gubuk tempat pekerja saat membangun masjid belum di bongkar. Saya pun parkir di situ. Rupanya, di situ ada seorang penjual cilok sudah siap di sana dari tadi.

Beberapa saat setelah saya memparkirkan motor. Hujan menghujami bumi. Anak-anak histeris dan memeluk saya ketika petir dan guntur bersahutan.

bersambung ....


Senin, 17 November 2014

Inilah Aku


Suatu ketika ada yang bertanya tentang nama pena saya. 
Dengan mantap saya menjawab, "Naurah Kida." 
Betapa sakitnya hati saya ketika dia justru mengolok-olok nama pena saya.
"Apaaah.... Kok beda banget dengan nama aslinya!"
"Nama itu memiliki makna ...." jawab saya sambil tersenyum kecut. "Naurah itu berarti bunga, sedangkan Kida adalah singkatan dari Sukinem dan Dalut. So Naurah Kida adalah bunga yang mekar dari pasangan Sukinem dan Dalut."
Teman saya hanya tersenyum. No comment.

Naurah Kida adalah nama pena yang saya pilih dengan pertimbangan. Dan nama itu saya abadikan sebagai judul blog baru saya ini, CATATAN NAURAH KIDA. Blog ini rencananya akan berisi tentang apa yang saya pelajari dalam hidup ini. Semoga saya terus menuliskan apa yang saya telah pahami. Sebagaimana Ali bin Abu Thalib berkata, Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.
Saya bisa dihubungi 
HP : 085 875 222 472
FB : Facebook/NaurahKida
Twitter : @NaurahKida


Salam Semangat @_@

CERNAK "KOTAK PENSIL JUNA" dimuat di Suara Merdeka 19 Januari 2014



Juna senang sekali mendapat hadiah kotak pensil dari ayahnya. Ayahnya memberikan hadiah itu karena Juna mendapat nilai 89 saat ulangan matematika kemarin.
Kotak pensil Juna berbentuk mobil bergambar angry bird merah, kartun kesukaannya. Jika dibuka tutupnya, kotak pensil itu bertingkat tiga. Paling bawah diisi dua penghapus, tingkat ke dua diisi pensil, dan tingkat ke tiga diisi serutan pensil.
Juna tidak sabar ingin segera pagi. Ia ingin memperlihatkan kotak pensil itu kepada teman-temannya, terutama kepada Ade teman sebangkunya.

Jumat, 14 November 2014

malu

Di sanalah kamu meludahi kekakuan
Seperti yang lain. Menarik diri dari yang lurus
Zaman telah berubah kawan. Tidak ada hitam atau putih
Abu-abu yang kelabu

Matamu selalu mengasah pisau
Menusukkannya pada kami, malam yang selalu dihujani doa

Kemana pergi rasa itu
Rasa menjadi Sesal, atau sedu

Zaman telah berubah kawan!
Sirna malu dari cahya matamu