Sudah lama tak singgah di blog kecilku ini. Lama rasanya seperti lamanya menunggu jodoh.
Bicara soal jodoh. Memang jodoh itu misteri. Kita tidak tahu kapan ia datang. Datang tanpa mengetuk. Dan ketika ia datang, samua berjalan begitu mulus. Aral melintang tentu ada namun semua terasa mudah. Itulah ajaibnya. Seperti pertemuanku dengan jodohku yang sekarang jadi suamiku. Ajaib kubilang. Dan MasyaAllah inilah misteri Illahi itu.
Tak ada yang menyangka aku bakal menikah dengan Mas Adin. Orang yang sama sekali tak pernah terbesit dalam benakku. Sekalipun. Kami sama sekali tidak kenal. Kenal hanya melalui biodata dan nadzor sekali. Dan kuasanya Allah, Allah mencondongkan hatiku padanya. Meski saat itu yang terpikir adalah semoga Allah ridho. Aku serahkan semuanya sama Allah. Itu saja.
Cinta. Aku menikah tanpa cinta. Mungkin ini benar adanya. Aku percaya bahwa Allah lah kelak yang akan menumbuhkan cinta. Dan, benar. Allah telah menumbuhkan cinta diantara kami. Cinta yang tanpa PHP. Ah, jadi gini rasanya dicintai.
Tanggal 5 April 2018 adalah hari bersejarah dalam hidupku. Hari kami melangsungkan pernikahan yang sederhana.
Kemudian 40 mggu kemudian bayi mungil kami lahir ke dunia. Khonsa Naila Sabiha. Tepatnya tanggal 11 Januari 2019. Kaya lagunya gigi. Tanggal itu adalah tanggal yang direquest Onty ke Allah. Doa Onty diijabahi. Ah, jadi begini rasanya punya anak. Sesuatu yang sangat kusyukuri mendapatkan suami Mas Adin. Love you Mas.
Btw kalau Mas Adin suatu saat baca ini. Aku penasaran apa reaksianya. Ah, kurasa datar saja. Tapi its ok. Aku paham. Pernikahanku memang bukan pernikahan cinderela.
Sudah dulu merekam jejaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar