Jumat, 24 April 2015

Ketika Cinta Mengalir dalam Darah

Sumber Gambar

   "Ketika cinta mengalir dalam darah." kataku pada Yulia. Yulia terbahak, gigi gerahamnya yang ada tambalan sampai terlihat.
Aku mengerucutkan mulut, tak suka Yulia tertawa macam itu.
"Judulnya memang terkesan ngeri, tapi aku akan membuat ceritanya ringan kok." belaku.
Yulia nampaknya membaca perubahan roman mukaku, dengan menggebu kemudian ia berujar."Penasaran! Jadinya kaya apa? Jangan kaya blood ya, endingnya kagak jelas." Tak lupa ia memamerkan rentetan gigi kelincinya.

"Aku saja tidak nonton sampai ending, malas." kataku.
Dengan sedikit pancingan seperti itu, Yulia akan sukarela bercerita perihal drama blood yang lagi baru saja tamat selasa kemarin di negeri gingseng sana. Aku dan Yulia memang lagi mengikuti drama itu, tapi kami berdua tidak sampai demam end kecanduan. Aku mulai berhenti di episode 16 dan enggan menamatkan. Alasannya, drama itu kurang menarik. Ups, Sorry ... ini pendapat pribadi.
“Apa cinta bisa mengalir dalam darah?”

Yulia mulai menayai judul cerpenku. Aku harus jawab apa? Ketika masing-masing dari kami sebenarnya telah tahu jawabannya. Dengan menanyakannya berarti memperpanjang pembicaraan kami. Dan aku yakin, ujung-ujungnya adalah lawakan renyah yang membuat kami menjadi semakin dekat. Hahaha .... Aku yakin bila dua saudaraku yang lain membaca ini akan iri dan berujar, “Kok aku tidak dibuatkan cerita, huhf.” Lalu kujawab enteng, “Kalian diantrian berikutnya.”
-------

Bersambung....

Oya, perkenalkan tokoh-tokoh dalam cerita "Ketika Cinta Mengalir dalam Darah"

Aku : aku sendiri, 
Yulia : Saudara dan sahabatku :) kalau mau lihat fotonya ada di bawah ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar