Filsafat diakui
sebagai induk ilmu pengetahuan (the Mother of Sciences) pada mulanya mampu
menjawab segala pertanyaan tentang segala sesuatu dan segala masalah yang
berhubungan dengan alam semesta, manusia, deng segala problematikanya.
Namun karena banyak permasalahan
yang tidak dapat diselesaikan dengan filsafat maka muncullah cabang ilmu yang
lain. Misal filsafat pendidikan.
Perkembangan
Pemikiran Filsafat Spiritualisme
Kuno
Timur Jauh
Hindu
Pemikiran
spiritualisme = adanya konsep karma dan reinkarnasi. Alam semesta ini
penuh rahasia dan manusia didalamnya merupakan suatu yang mat kecil, namun
memiliki arti yang besar. Sehingga manusia didorong untuk menyelidiki dan
memahami alam semesta dan isinya.
Budha (Sidarta
Gautama)
Meskipun ajaran budha
telah disebut sebagai agama tetapi sebenarnya ia bukanlah agama karena tidak
ditemukan ajaran tentang tuhan. Dalam kitab Tripitaka terdapat 8 ajaran yang
akan membawa manusia menjadi mulia dan sempurna. Apabila manusia melakukan
pelanggaran maka akan sengsara. Karena secara filsafat agama ini berkeyakinan
bahwa segala sesuatu yang ada si sunia ini terliputi oleh sengsara yang
disebabkan oleh cinta yang berlebihan.
Tao (Lao Tse)
Jalan Tuhan atau
sabda Tuhan, tao ada di mana-mana, tetapi tidak berbentuk dan tidak dapat
Shinto
Shinto adalah agama
utama di Jepang, yang menitik beratkan pemujaan alam dan pemujaan leluhur.
Shinto tumbuh dan berkemang di Jepang, sangat respek kepada alam (nature)
karena ajaran-ajarannya mengandung nilai atau ekspresi. Dalam ajaran Shinto ini
mengandung makna-makna filsafat, mengandung nilai motivasi dan optmik guru
menjadi pegangan bagi penganutnya. Karena itu ajaran Shinto mengandung petunjuk
agar umat Shinto bias menempatkan diri di alam semesta tanpa merusak dan
mengorbankan alam dan isinya dan kerja keras menjadi cirri khas masyarakat
jepang.
Timur Tengah
Yahudi
Tanda –tanda
pemikiran filsafat:
Penguraian tt
bentuk-bentuk penindasan moral dari monotheisme, peredaran, kebenaran dan
bernilai tinggi.
Kaum yahudi sangat
mementingkan pendidikan bagi generasinya Karena hal pokok dan lebih penting
dari kekuatan militer serta adanya ganjaran-ganjaran di surga.
Selama 200 tahun,
doktrin-doktrin monotheisme dan pengajaran-pengajaran etis yang penting dari
orang-orang yahudi dan telah meresapi pikiran-pikiran para ahli filsafat dan
para pendidik dengan menyangkut jiwa dan memberi harapan bagi masa depan
kemanusiaan.
Kristen
Ajaran Kristen
mengajarkan konsep tuhan.
Romawi dan Yunani:
Antomorpomisme
Antomorpomisme adalah
suatu paham yang menggunakan antara sifat-sifat Tuhan (pencipta) dengan
sifat-sifat yang ada pada manusia. Missal tahan tuhan disamakan dengan tangan
manusia.
Reaksi Terhadap
Spiritualisme Di Yunani
Awal munculnya
filsafat adalah dengan pengetahuan mitos. Khusus mengenai aliran filsafat
spiritual ditandai dengan pemikiran yang mengutamakan kerohanian dan kejiwaan,
banyak para filosof yang mencurahkan pemikirannya memenuhi dan melalui alur
aliran ini. Banyak yang puas dengan aliran ini yaitu aliran idealism. Sementara
aliran yang tidak puas karena aliran ini dianggap tidak ilmiah lahirlah aliran
materialism. Dan kemudian muncul aliran rasionalisme yaitu pusat segala sesuatu
terletak pada dunia rasio, sementara yang lain adalah objeknya.
Idealisme (Plato)
Adalah suatu aliran
ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa, menurutnya cita adalah gambaran asli yang
semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak diantara gambaran asli (cita)
dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indra. Jadi yang nyata adalah
idea.
Inti ajaran ini yang
terpenting adalah manusia menganggap roh atau sukma lebih berharga dan lebih
tinggi dibandingkan dengan materi kehidupan manusia. Roh dianggap suatu hakikat
yang sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut sebagai penjelmaan dari roh
atau sukma.
Materialisme
Adalah suatu aliran
filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan, dimana benda merupakan sumber
segalanya. Mereka berfikir sederhana, bahwa realitas adalah sebagimana adanya.
Maka realitas alam semesta ini pastilah sebagimana apa yang kita lihat yang
tampak dihadapan kita, yaitu materi
Menurut Demokritos
seluruh ala mini berasal dari atom kecil.
Rasionalisme
Pelopor rasionalisme
adalah Rene Descrates
Aliran ini
beranggapan bahwa segala sesuatu disandarkan pada rasio. Aliran ini lahir
karena adanya usahauntuk membebaskan diri dari pemikiran tradisional
(skolastik) sebab sudah tidak mampu menangani dan menemukan hasil terhadap ilmu
pengetahuan dikarenakan aliran skolastik banyak mengadakan praduga yang
berisikan angan-angan semata.
Pemikiran Filsafat
Pendidikan Yunani Kuno Hingga Abad Pertengahan
Suatu pandangan dunia
umumnya suatu pandangan teoritis mempunyai hubungan erat denga lingkungan di
mana pemikiran itu dijalankan. Bagi seorang Yunani, filsafat bukanlah merupakan
ilmu disamping ilmu-ilmu lain melainkan meliputi semua ilmupengetahuan ilmiah.
Tanah Yunani adalah tempat permainan dimana pemikitan ilmiah tumbuh terutama
bidang filsafat pendidikan.
Pemikiran Filsafat
Pra-Socrates
Pada masa ini para
pemikir belum puas dengan keterangan mengenai alam semesta yang diterima dari
kepercayaannya. Maka mereka mencari tahu sendiri, apakah sebenarnya alam
semesta ini? Apa intisarinya? Sehingga para filosof filosof ini disebut filosof
alam.
Filosof alam yang
terkenal pada masa ini antara lain:
Thales
Anaximandros
Anaximenes
Pitagoras
Heraklitos
Parmenides
Pada masa ini muncul
pula kaum sofisme (sendekiawan) yang dipelopori oleh Protogoras. Bagi mereka
manusia menjadi ukuran kebenaran, tidak ada kebenaran yang berlaku secara
universal,kebenaran hanya berlaku secara individual.
Pemikiran Filsafat
Pendidikan Menurut Socrates
Sacrotes (Athena,
470-399 SM) merupakan pemikir besar kuno yang memiliki gagasan-gagasan
filosofisnya dan pengajarannya dalam dunia pendidikan.
Prinsip-prinsip dasar
pendidikan menurut Sacrotes adalah metode dialektis, dasar teknis pendidikan
yang direncanakan dan mendorong seseorang belajar untuk berfikir cermat, untuk
menguji coba diri sendiri dan untuk memperoleh pengetahuannya.
Tujuan pendidikan
:merangsang penalaran yang cermat dan disiplinmental yang akan menghasilkan
perkembangan intelektual yang terus-menerus dan standar moral yang tinggi.
Pemikiran Filsafat
Pendidikan Menurut Plato
Plato (427-347 SM)
adalah murid Sacrotes.
Pendidikan adalah
tugas suatu bangsa yang harus dilaksanakan untuk kepentingan Negara dan
perorangan, pendidikan itu memeberikan kesempatan kepadanya untuk penampilan
kesanggupan diri pribadinya. Bagi Negara ia bertanggung jawab untuk memberikan
perkembangan kepada warganya, dapat berlatih, terdidik, dan merasakan bahagia
dalam menjalankan peranannya guna melaksanakan kehidupan kemasyarakatan.
Pendidikan merupakan
suatu tindakan pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran
sehingga mereka akan lahir kembali (they shall be born again)
Tujuan pendidikan :
untuk menemukan kemampuan-kemampuan ilmiah setiap individu dan melatihnya
sehingga akan menjadi seorang warga Negara yang baik, dalam suatu masyarakat
yang harmonis, melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien sebagai seorang
anggota kelasnya.
Pendidikan harus
direncanakan dan diprogramkan agar sesuai yang dididamkan yaitu sebagai
berikut: sesuai tingkat usia
Tahap pertama
Pendidikan diberikan
kepada taruna hingga usia 20 tahun
Tahap kedua
Dari usia 20-30 tahun
Tahap ketiga
Usia 30-40 tahun
Pemikiran Filsafat
Pendidikan Menurut Aristoteles (367-345 SM)
Aristoteles adalah
murid Plato.
Pendidikan harus
didapatkan oleh setiap orang agar ia hidup baik. Pendidikan bukanlah
semata-mata soal akal tetapi member bimbingan kepada perasaan-perasan yanglebih
tinggi, supaya mengarah diri kepada akal, sehingga dapat dipakai akal guna
mengatur nafsu-nafsu.
Pendidikan yang baik
adalah yang mempunyai tujuan untuk kebahagiaan, kebahagiaan tertinggi adalah
kebahagiaan spekulatif.
Prinsip poko
pendidikan adalah pengumpulan serta penelitian fakta-fakta suatu belajar
induktif, suatu pencarian objektif akan kebenaran sebagai dasar dari semua ilmu
pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar