Sabtu, 02 Mei 2015

Ringkasan/Resume Buku Filsafat Pendidikan Jalaluddin & Dr. Abdullah Idi part 2

Bab 3

Filsafat diakui sebagai induk ilmu pengetahuan (the Mother of Sciences) pada mulanya mampu menjawab segala pertanyaan tentang segala sesuatu dan segala masalah yang berhubungan dengan alam semesta, manusia, deng segala problematikanya.
Namun karena banyak permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan filsafat maka muncullah cabang ilmu yang lain. Misal filsafat pendidikan. 


Perkembangan Pemikiran Filsafat  Spiritualisme Kuno
Timur Jauh
Hindu
Pemikiran spiritualisme = adanya konsep karma dan reinkarnasi. Alam semesta ini penuh rahasia dan manusia didalamnya merupakan suatu yang mat kecil, namun memiliki arti yang besar. Sehingga manusia didorong untuk menyelidiki dan memahami alam semesta dan isinya.
Budha (Sidarta Gautama)
Meskipun ajaran budha telah disebut sebagai agama tetapi sebenarnya ia bukanlah agama karena tidak ditemukan ajaran tentang tuhan. Dalam kitab Tripitaka terdapat 8 ajaran yang akan membawa manusia menjadi mulia dan sempurna. Apabila manusia melakukan pelanggaran maka akan sengsara. Karena secara filsafat agama ini berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang ada si sunia ini terliputi oleh sengsara yang disebabkan oleh cinta yang berlebihan.
Tao (Lao Tse)
Jalan Tuhan atau sabda Tuhan, tao ada di mana-mana, tetapi tidak berbentuk dan tidak dapat
Shinto
Shinto adalah agama utama di Jepang, yang menitik beratkan pemujaan alam dan pemujaan leluhur. Shinto tumbuh dan berkemang di Jepang, sangat respek kepada alam (nature) karena ajaran-ajarannya mengandung nilai atau ekspresi. Dalam ajaran Shinto ini mengandung makna-makna filsafat, mengandung nilai motivasi dan optmik guru menjadi pegangan bagi penganutnya. Karena itu ajaran Shinto mengandung petunjuk agar umat Shinto bias menempatkan diri di alam semesta tanpa merusak dan mengorbankan alam dan isinya dan kerja keras menjadi cirri khas masyarakat jepang.
Timur Tengah
Yahudi
Tanda –tanda pemikiran filsafat:
Penguraian tt bentuk-bentuk penindasan moral dari monotheisme, peredaran, kebenaran dan bernilai tinggi.
Kaum yahudi sangat mementingkan pendidikan bagi generasinya Karena hal pokok dan lebih penting dari kekuatan militer serta adanya ganjaran-ganjaran di surga.
Selama 200 tahun, doktrin-doktrin monotheisme dan pengajaran-pengajaran etis yang penting dari orang-orang yahudi dan telah meresapi pikiran-pikiran para ahli filsafat dan para pendidik dengan menyangkut jiwa dan memberi harapan bagi masa depan kemanusiaan.
Kristen
Ajaran Kristen mengajarkan konsep tuhan.
Romawi dan Yunani: Antomorpomisme
Antomorpomisme adalah suatu paham yang menggunakan antara sifat-sifat Tuhan (pencipta) dengan sifat-sifat yang ada pada manusia. Missal tahan tuhan disamakan dengan tangan manusia.
Reaksi Terhadap Spiritualisme Di Yunani
Awal munculnya filsafat adalah dengan pengetahuan mitos. Khusus mengenai aliran filsafat spiritual ditandai dengan pemikiran yang mengutamakan kerohanian dan kejiwaan, banyak para filosof yang mencurahkan pemikirannya memenuhi dan melalui alur aliran ini. Banyak yang puas dengan aliran ini yaitu aliran idealism. Sementara aliran yang tidak puas karena aliran ini dianggap tidak ilmiah lahirlah aliran materialism. Dan kemudian muncul aliran rasionalisme yaitu pusat segala sesuatu terletak pada dunia rasio, sementara yang lain adalah objeknya.
Idealisme (Plato)
Adalah suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa, menurutnya cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak diantara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indra. Jadi yang nyata adalah idea.
Inti ajaran ini yang terpenting adalah manusia menganggap roh atau sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibandingkan dengan materi kehidupan manusia. Roh dianggap suatu hakikat yang sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut sebagai penjelmaan dari roh atau sukma.
Materialisme
Adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan, dimana benda merupakan sumber segalanya. Mereka berfikir sederhana, bahwa realitas adalah sebagimana adanya. Maka realitas alam semesta ini pastilah sebagimana apa yang kita lihat yang tampak dihadapan kita, yaitu materi
Menurut Demokritos seluruh ala mini berasal dari atom kecil.
Rasionalisme
Pelopor rasionalisme adalah Rene Descrates
Aliran ini beranggapan bahwa segala sesuatu disandarkan pada rasio. Aliran ini lahir karena adanya usahauntuk membebaskan diri dari pemikiran tradisional (skolastik) sebab sudah tidak mampu menangani dan menemukan hasil terhadap ilmu pengetahuan dikarenakan aliran skolastik banyak mengadakan praduga yang berisikan angan-angan semata.
Pemikiran Filsafat Pendidikan Yunani Kuno Hingga Abad Pertengahan
Suatu pandangan dunia umumnya suatu pandangan teoritis mempunyai hubungan erat denga lingkungan di mana pemikiran itu dijalankan. Bagi seorang Yunani, filsafat bukanlah merupakan ilmu disamping ilmu-ilmu lain melainkan meliputi semua ilmupengetahuan ilmiah. Tanah Yunani adalah tempat permainan dimana pemikitan ilmiah tumbuh terutama bidang filsafat pendidikan.
Pemikiran Filsafat Pra-Socrates
Pada masa ini para pemikir belum puas dengan keterangan mengenai alam semesta yang diterima dari kepercayaannya. Maka mereka mencari tahu sendiri, apakah sebenarnya alam semesta ini? Apa intisarinya? Sehingga para filosof filosof ini disebut filosof alam.
Filosof alam yang terkenal pada masa ini antara lain:
Thales
Anaximandros
Anaximenes
Pitagoras
Heraklitos
Parmenides
Pada masa ini muncul pula kaum sofisme (sendekiawan) yang dipelopori oleh Protogoras. Bagi mereka manusia menjadi ukuran kebenaran, tidak ada kebenaran yang berlaku secara universal,kebenaran hanya berlaku secara individual.
Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Socrates
Sacrotes (Athena, 470-399 SM) merupakan pemikir besar kuno yang memiliki gagasan-gagasan filosofisnya dan pengajarannya dalam dunia pendidikan.
Prinsip-prinsip dasar pendidikan menurut Sacrotes adalah metode dialektis, dasar teknis pendidikan yang direncanakan dan mendorong seseorang belajar untuk berfikir cermat, untuk menguji coba diri sendiri dan untuk memperoleh pengetahuannya.
Tujuan pendidikan :merangsang penalaran yang cermat dan disiplinmental yang akan menghasilkan perkembangan intelektual yang terus-menerus dan standar moral yang tinggi.
Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Plato
Plato (427-347 SM) adalah murid Sacrotes.
Pendidikan adalah tugas suatu bangsa yang harus dilaksanakan untuk kepentingan Negara dan perorangan, pendidikan itu memeberikan kesempatan kepadanya untuk penampilan kesanggupan diri pribadinya. Bagi Negara ia bertanggung jawab untuk memberikan perkembangan kepada warganya, dapat berlatih, terdidik, dan merasakan bahagia dalam menjalankan peranannya guna melaksanakan kehidupan kemasyarakatan.
Pendidikan merupakan suatu tindakan pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran sehingga mereka akan lahir kembali (they shall be born again)
Tujuan pendidikan : untuk menemukan kemampuan-kemampuan ilmiah setiap individu dan melatihnya sehingga akan menjadi seorang warga Negara yang baik, dalam suatu masyarakat yang harmonis, melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien sebagai seorang anggota kelasnya.
Pendidikan harus direncanakan dan diprogramkan agar sesuai yang dididamkan yaitu sebagai berikut: sesuai tingkat usia
Tahap pertama
Pendidikan diberikan kepada taruna hingga usia 20 tahun
Tahap kedua
Dari usia 20-30 tahun
Tahap ketiga
Usia 30-40 tahun

Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Aristoteles (367-345 SM)
Aristoteles adalah murid Plato.
Pendidikan harus didapatkan oleh setiap orang agar ia hidup baik. Pendidikan bukanlah semata-mata soal akal tetapi member bimbingan kepada perasaan-perasan yanglebih tinggi, supaya mengarah diri kepada akal, sehingga dapat dipakai akal guna mengatur nafsu-nafsu.
Pendidikan yang baik adalah yang mempunyai tujuan untuk kebahagiaan, kebahagiaan tertinggi adalah kebahagiaan spekulatif.

Prinsip poko pendidikan adalah pengumpulan serta penelitian fakta-fakta suatu belajar induktif, suatu pencarian objektif akan kebenaran sebagai dasar dari semua ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar