BAB 5 HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN
PENDIDIKAN
A.
Pengantar
-
Filsafat sering dikonotasikan
sebagai sesuatu yang bersifat prinsip yang dikaitkan dengan pandangan hidup
yang mengandung nilai-nilai dasar.
-
Berbicara mengenai ilmu maka tidak
bisa lepasdari pendidikan yang mana meyakini tentang eksistensi pendidikan yang
sifatnya umum sampai kepada yang khusus, makin hari diperkuat dengan
perkembangan metode pengukuran dan cara analisis yang dapat menghasilkann data
yang dipercaya.
-
Hubungan filsafat dan ilmu
pendidikan = bahwa filsafat adalah teori umum pendidikan landasan utama dari
semua teori pendidikan.
B.
TEORI KEBENARAN MENURUT PANDNAGAN
FILSAFAT DALAM BIDANG ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
1.
ONTOLOGI
Ontologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang realitas.
Realita mengenai kenyataan, yang selanjutnya menjurus pada hakikat kebenaran.
Realitas ontologi ini melahirkan pertanyaan-pertanyaan,
o
apakah sesungguhnya hakikat
realitas yang ada ini?
o
apakah realitas yang nampak ini
hanyalah materi saja?
o
Apakah realitas ini hanya satu
unsur saja, dualisme atau prularisme?
Untuk mengetahui
realitas semesta didalam ruang lingkup ontologi yang jelas maka dibedakan
antara metafisika dan kosmologi
a.
Ontologi à secara
epistemologi berarti di balik atau dibelakang fisika maka yang diselidiki
adalah hakikat realita menjangkau sesuatu di balik realita karena metafisika
ingin mengerti sedalam-dalamnya.
b.
Kosmologi tentang realita à kosmos
yaitu keseluruhan sistem alam semesta dan keosmologi terbatas pada realita yang
lebih nyata dalam arti alam fisika yang material yang memperkaya kepribadian
manusia di dunia tidaklah di alam raya
dan sisinya. Dalam arti bahwa sebagai pengalaman sehari-hari akan tetapi
sesuatu yang luas, realita fisi spiritual yangtetap dinamis.
Di dalam
pendidikan, pandangan ontologi secara praktis menjadi masalah utama karena anak
bergaul dengan lingkungannya. Sehingga anak perlu dibimbing kepada pengertian
untuk memahami realita dunia nyata dan membina kesadaran tentang kebenaran yang
berpangkal pada realita yang ada.
2.
EPISTEMOLOGI
o
Epistemologi adalah nama lain dari
logika material atau logika mayor yang membahas dari isi pikiran manusia yakni
pengetahuan.
o
epistemologi memberikan kepercayaan dan
jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-murid.
o
Epistemologi adalah pengetahuan
bagaimana kita mengetahui benda-benda.
3.
AKSIOLOGI
Aksiologi adalah suatu bidang yang meyelidiki
nilai-nilai(value) yaitu moral, ekspresi keindahan, dan kehidupan sosial
politik.
C.
PANDANGAN FILSAFAT TENTANG HAKUKAT
MANUSIA
Antropologi filsafat adalah
ilmu yang mempelajari tentang hakikat manusia.
a.
Aliran serba zat
Bahwa yang
sungguh-sungguh ada itu hanyalah materi/zat. Alam ini adalah materi dan manusia
adlah unsur alam, maka dari itu manusia dalah zat atau materi.
b.
Aliran serba ruh
Bahwa swgala hakikat sesuatu yang ada di dunia adalah ruh,
hakikat manusia adalah ruh, adapun zat itu adlah manifestasi dari ruh di atas
dunia ini.
o
Dasar pikiran bahwa ruh itu lebih
berharga, lebih tinggi dari materi.
o
Ruh adalah hakikat dan badan
adalah penjelmaan atau bayangan
c.
Aliran dualisme
Bahwa manusia itu terdiri dari 2 substansi yaitu jasmani
dan rohani. Keduanya merupakan unsur asal, yang adanya tidak tergantung satu
sama lain. antara badan dab ruh terjadi sebab akibat yang keduanya saling
mempengaruhi.
d.
Aliran eksistensialisme
o
Hakikat manusia adalah apa yang
menguasai manusia secara menyeluruh. Manusia tidak dipandang sebagai zat tapi
dari segi eksistensi manusia itu sendiri di dunia.
o
Pandangan islam bahwa manusia
terdiri dari substansi materi dari bumi dan ruh yang berasal dari Allah maka
hakikat pada manusia adalah ruh sedang jasadnya hanyalah alat yang dipergunakan
oleh ruh saja. Tanpa kedua substansi tersebut tidak disebut manusia.
o
Menurut antropologi metafisika
hakikat manusia adalah integrasi antara wataknya sebagi makhluk individu,
sebagi makhluk sosial dan manusia susila. Manusia adalah pemimpin atau
khalifah.
1.
Pandangan ilmu pengetahuan tentang
manusia
Penyelidikan manusia bertujuan untuk memahami secara
mendalam tentang hakikat manusia itu sendiri.
o
Menurut aristoteles manusia adalah
hewan berakal sehat yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan
akal pikirannya
o
Menurut islam, manusia adalah
individu yang berkeluarga dan selalu bersilahturahmi dan mengabdi kepada Tuhan.
Manusia adalah makhluk yang sempurna dibandingkan hewan karena manusia memiliki
akal untuk memahami kebenaran.
2.
Kepribadian manusia dan pendidikan
Pada dasarnya tujuan pendidikan adalah membina kepribadian
manusia secara semperna. Sehinggga proses pendidikan, peranan efektif terhadap
pembianaan kepribadian manusia melalui lingkungan juga didukung oleh faktor
pembawaan sejak manusia dilahirkan. Pendidikan dianggap sebagi transfer
kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan akan membawa manusia mengerti dan
memahami lebih luas tentang permasalahnnya. Maka dari itu ilmu pengetahuan
memiliki nilai-nilai praktis di dalam kehidupan baik sebagai pribadi maupun
warga masyarakat.
3.
Masalah rohani dan jasmani
Dari zaman dahulu manusia tidak henti-hentinya berusaha
membedakan antara unsur manusia yang bersifat lahiriah dan maknawiyah. Para
filosof yunani berpendapat bahwa ruh merupakan unsur yang halus yang dapat
meninggalkan badan.
Sementara islam berpandangan bahwa manusia merupakan
perakitan antara badan dan ruh. Dan keduanya merupakan substansi alam.
Permasalahan ruh adalah sesuatu yang terbatas untuk dipelajari secara mendalam.
D.
SISTEM NILAI DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
Sistem adalah suatu himpunan
gagasan/prinsip yang saling bertautan yang bergabung menjadi suatu keseluruhan.
Berhubungan dengan itu nilai merupakan suatu norma tertentu yang mangatur
ketertipan kehidupan sosial. Nilai akan selalu muncul apabila manusia sebagai
makhluk sosial mengadakan hubungan sosial (bermasyarakat).
1.
Pengertian nilai
Nilai adalah suatu penetapanatau suatu kualitas sesuatu
objek yang menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat.
Menurut pandangan idealis nilai bersifat normatif dan
objektif serta berlaku umum.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai adalah hasil
kreatifitas manusia dalam rangka melalukan kegiatan sosial, baik berupa cinta,
simpati dan lain-lain.
2.
Bentuk dan tingkat-tingkat nilai
Burbecher membedakan nilai menjadi 2 yaitu
a.
Nilai instrinsik
Nilai yang dianggap baik, tidak untuk sesuatu yang lain,
melainkan di dalam dirinya sendiri.
b.
Nilai instrumental
Nilai
yang dianggap baik karena bernilai untuk sesuatu yang lain
Menurut August
Comte, menurut tingkat perkembangan nilai dibagi menjadi 3 yaitu tingkat
theologis, tingkat metafisik, dan tingkat positif.
3.
Nilai-nilai pendidikan dan tujuan
pendidikan
Pendidikan tidak bis dipisahkan dari nilai. Keadaan
masyarakat dapat diukur dari pendidikan, kebrobokan masyarakat takkan dapat
diperbaiki dengan cara apapun kecuali dengan pendidikan.
4.
Etika jabatan
Fungsi dan tanggung jawab mendidik dalam masyarakat
merupakan kewajiban setiap warga masyarakat karena mendidika adalah panggilan
sebagai moral tiap manusia.
Kaum profesional adalah mereka yang telah menempuh
pendidikan relatif cukup lama serta mengalami latihan-latihan khusus.
Guru harus memiliki azas-azas umum yang universal seperti:
a.
Melakukan kewajiban dasar good
will dengan kesadaran pengabdian
b.
Memperlakukan siapapun, nak didik
sebagai satu pribadi yang sama dengan pribadinya sendiri
c.
Menghormati perasaan ornag lain.
d.
Selalu menyumbangkan ide-ide,
konsepi, karya demi kemajuan kewajibannya
e.
Akan menerima haknya semata-mata
seabagai satu kehormatan.
E.
PANDANGAN FILSAFAT TENTANG
PENDIDIKAN.
Filsafat pendidikan adalah
nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari dan
memberikan identitas suatu sitem pendidikan.
Filsafat sering diartikan
dengan pandangan dunia. Pandangan duania adalah suatu konsep yang menyeluruh
tentang alam semesta, manusia, masyarakat umum, nilai dan norma yang mengatur
dan alam sekitarnya serta penciptanya.
Filsafta menjadikan manusia
berkembang, mempunyai pandangan hidup yang menyeluruh secara sistematis maka
hal semacam ini telah dituangkan dalam sistem pendidikan, agar dapat terarah
mencapai tujuan pendidikan.penuangan pemikiran ini dituangkan dalam kurikulum.
Untuk mengembangkan mutu
pendidikan ada lima jalur yang harus ditempuh:
1.
Landasan filsafatà menjadi
dasar dalam menyusun paradigma bagi pengembangan ilmu pendidikan.
2.
Adanya paradigma (kerangka
pikiran/logika) dalam penyusunan metodologi pengembangan ilmu pendidikan.
3.
Perlunya modal-modal penelitian
untuk penelitian pendidikan
4.
Memerlukan metodologi pembagian
ilmu pendidikan
5.
Melakukan organisasi secara
berskala nasional
Unsur-unsur
pengembangan pendidikan:
o
Dasar dan tujuan pendidikan
o
Pendidikan dan peserta didik
o
Kurikulum
o
Sistem pendidikan
1.
Dasar dan tujuan
Dasar pendidikan yaitu suatu aktivitas untuk mengembangkan
dalam bidang pendidikan dan pembinaan kepribadian. Dasar dan landasannya di
Indonesia adalah Pancasila sila pertama.
Tujuan pendidikan adalah membawa anak kearah tingkat
kedewasaan
Ada 4 macam tujuan pendidikan:
a.
Tujuan pendidikan nasional
b.
Tujuan institusional
c.
Tujuan kurikuler
d.
Tujuan instruksional
Agar keempat tujuan
penidikan itu tercapai maka agar hasil tersebut dapat diukur secara objektif
kemudian rumusan tujuan instruksional haruslah dibuat secara behaviorial
(berdasarkan tingkah laku).
Tujuan pendidikan
yang ingin dicapai menentukan kurikulum dan isi pendidikan yang diberikan.
Dasar dan tujuan
pendidikan itu, dasarnya ialah aktivitas untuk mengembangkan dalam bidang
pendidikan dan pengembangan menuju terbinanya kepribadian yang tinggi sesuai
dengam dasar persiapan pendidikan.
2.
Pendidik dan peserta didik
Pendidik bertugas sebagi medium agar anak didik dapat
mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Agar pendidik dapat berfunsi
sebagai mediu, baik dalam menjalankan tugas dan kegiatan pendidikan maka ia
harus melaksanakan beberapa peranan secara baik.
Peserta sisik adalah anak yang tumbuh bekembang baik
ditinjau dari fisisk maupun perkembangan mental. Setiap anak didik mempunyai
pembawaan yangberlainan. Karena itu pendidik wajib senantiasa berusah
amengetahui pembawaan masing-masing anak didiknya agar layanan pendidikan yang
diberikan sesuai dengan pembawaan masing-masing.
3.
Kurikulum
Kurikulum merupakan faktor yang sangat pendting dalam
proses pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan. Segala sesuatu yang harus
diketahui diresapi serta dihayati oleh anakharuslah ditetapkan dalam kurikulum
dengan segala hal yang harus diajarkan oleh pendidik.
Kurikulum merupakan rumusan, tujuan mata pelajaran, garis
besar pokok bahasan penilaian dan
perangkat lainnya.
4.
Sistem pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar