Senin, 05 Oktober 2015

Ringkasan/Resume Buku Filsafat Pendidikan Prof, Dr, H, Jalaluddin & Dr. Abdullah Idi, M. Ed Part 4

BAB 5 HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN

A.      Pengantar
-          Filsafat sering dikonotasikan sebagai sesuatu yang bersifat prinsip yang dikaitkan dengan pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai dasar.
-          Berbicara mengenai ilmu maka tidak bisa lepasdari pendidikan yang mana meyakini tentang eksistensi pendidikan yang sifatnya umum sampai kepada yang khusus, makin hari diperkuat dengan perkembangan metode pengukuran dan cara analisis yang dapat menghasilkann data yang dipercaya.
-          Hubungan filsafat dan ilmu pendidikan = bahwa filsafat adalah teori umum pendidikan landasan utama dari semua teori pendidikan.
B.      TEORI KEBENARAN MENURUT PANDNAGAN FILSAFAT DALAM BIDANG ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI
1.       ONTOLOGI
Ontologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang realitas. Realita mengenai kenyataan, yang selanjutnya menjurus pada hakikat kebenaran. Realitas ontologi ini melahirkan pertanyaan-pertanyaan, 
o   apakah sesungguhnya hakikat realitas yang ada ini?
o   apakah realitas yang nampak ini hanyalah materi saja?
o   Apakah realitas ini hanya satu unsur saja, dualisme atau prularisme?
Untuk mengetahui realitas semesta didalam ruang lingkup ontologi yang jelas maka dibedakan antara metafisika dan kosmologi
a.       Ontologi à secara epistemologi berarti di balik atau dibelakang fisika maka yang diselidiki adalah hakikat realita menjangkau sesuatu di balik realita karena metafisika ingin mengerti sedalam-dalamnya.
b.      Kosmologi tentang realita à kosmos yaitu keseluruhan sistem alam semesta dan keosmologi terbatas pada realita yang lebih nyata dalam arti alam fisika yang material yang memperkaya kepribadian manusia di dunia tidaklah di alam raya  dan sisinya. Dalam arti bahwa sebagai pengalaman sehari-hari akan tetapi sesuatu yang luas, realita fisi spiritual yangtetap dinamis.
Di dalam pendidikan, pandangan ontologi secara praktis menjadi masalah utama karena anak bergaul dengan lingkungannya. Sehingga anak perlu dibimbing kepada pengertian untuk memahami realita dunia nyata dan membina kesadaran tentang kebenaran yang berpangkal pada realita yang ada.
2.       EPISTEMOLOGI
o   Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas dari isi pikiran manusia yakni pengetahuan.
o    epistemologi memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-murid.
o   Epistemologi adalah pengetahuan bagaimana kita mengetahui benda-benda.

3.       AKSIOLOGI
Aksiologi adalah suatu bidang yang meyelidiki nilai-nilai(value) yaitu moral, ekspresi keindahan, dan kehidupan sosial politik.

C.      PANDANGAN FILSAFAT TENTANG HAKUKAT MANUSIA
Antropologi filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat manusia.
a.       Aliran serba zat
Bahwa yang sungguh-sungguh ada itu hanyalah materi/zat. Alam ini adalah materi dan manusia adlah unsur alam, maka dari itu manusia dalah zat atau materi.
b.      Aliran serba ruh
Bahwa swgala hakikat sesuatu yang ada di dunia adalah ruh, hakikat manusia adalah ruh, adapun zat itu adlah manifestasi dari ruh di atas dunia ini.
o   Dasar pikiran bahwa ruh itu lebih berharga, lebih tinggi dari materi.
o   Ruh adalah hakikat dan badan adalah penjelmaan atau bayangan
c.       Aliran dualisme
Bahwa manusia itu terdiri dari 2 substansi yaitu jasmani dan rohani. Keduanya merupakan unsur asal, yang adanya tidak tergantung satu sama lain. antara badan dab ruh terjadi sebab akibat yang keduanya saling mempengaruhi.
d.      Aliran eksistensialisme
o   Hakikat manusia adalah apa yang menguasai manusia secara menyeluruh. Manusia tidak dipandang sebagai zat tapi dari segi eksistensi manusia itu sendiri di dunia.
o   Pandangan islam bahwa manusia terdiri dari substansi materi dari bumi dan ruh yang berasal dari Allah maka hakikat pada manusia adalah ruh sedang jasadnya hanyalah alat yang dipergunakan oleh ruh saja. Tanpa kedua substansi tersebut tidak disebut manusia.
o   Menurut antropologi metafisika hakikat manusia adalah integrasi antara wataknya sebagi makhluk individu, sebagi makhluk sosial dan manusia susila. Manusia adalah pemimpin atau khalifah.

1.       Pandangan ilmu pengetahuan tentang manusia
Penyelidikan manusia bertujuan untuk memahami secara mendalam tentang hakikat manusia itu sendiri.
o   Menurut aristoteles manusia adalah hewan berakal sehat yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal pikirannya
o   Menurut islam, manusia adalah individu yang berkeluarga dan selalu bersilahturahmi dan mengabdi kepada Tuhan. Manusia adalah makhluk yang sempurna dibandingkan hewan karena manusia memiliki akal untuk memahami kebenaran.
2.       Kepribadian manusia dan pendidikan
Pada dasarnya tujuan pendidikan adalah membina kepribadian manusia secara semperna. Sehinggga proses pendidikan, peranan efektif terhadap pembianaan kepribadian manusia melalui lingkungan juga didukung oleh faktor pembawaan sejak manusia dilahirkan. Pendidikan dianggap sebagi transfer kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan akan membawa manusia mengerti dan memahami lebih luas tentang permasalahnnya. Maka dari itu ilmu pengetahuan memiliki nilai-nilai praktis di dalam kehidupan baik sebagai pribadi maupun warga masyarakat.
3.       Masalah rohani dan jasmani
Dari zaman dahulu manusia tidak henti-hentinya berusaha membedakan antara unsur manusia yang bersifat lahiriah dan maknawiyah. Para filosof yunani berpendapat bahwa ruh merupakan unsur yang halus yang dapat meninggalkan badan.
Sementara islam berpandangan bahwa manusia merupakan perakitan antara badan dan ruh. Dan keduanya merupakan substansi alam. Permasalahan ruh adalah sesuatu yang terbatas untuk dipelajari secara mendalam.

D.      SISTEM NILAI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Sistem adalah suatu himpunan gagasan/prinsip yang saling bertautan yang bergabung menjadi suatu keseluruhan. Berhubungan dengan itu nilai merupakan suatu norma tertentu yang mangatur ketertipan kehidupan sosial. Nilai akan selalu muncul apabila manusia sebagai makhluk sosial mengadakan hubungan sosial (bermasyarakat).
1.       Pengertian nilai
Nilai adalah suatu penetapanatau suatu kualitas sesuatu objek yang menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat.
Menurut pandangan idealis nilai bersifat normatif dan objektif serta berlaku umum.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai adalah hasil kreatifitas manusia dalam rangka melalukan kegiatan sosial, baik berupa cinta, simpati dan lain-lain.
2.       Bentuk dan tingkat-tingkat nilai
Burbecher membedakan nilai menjadi 2 yaitu
a.       Nilai instrinsik
Nilai yang dianggap baik, tidak untuk sesuatu yang lain, melainkan di dalam dirinya sendiri.
b.      Nilai instrumental
Nilai yang dianggap baik karena bernilai untuk sesuatu yang lain
Menurut August Comte, menurut tingkat perkembangan nilai dibagi menjadi 3 yaitu tingkat theologis, tingkat metafisik, dan tingkat positif.            
3.       Nilai-nilai pendidikan dan tujuan pendidikan
Pendidikan tidak bis dipisahkan dari nilai. Keadaan masyarakat dapat diukur dari pendidikan, kebrobokan masyarakat takkan dapat diperbaiki dengan cara apapun kecuali dengan pendidikan.
4.       Etika jabatan
Fungsi dan tanggung jawab mendidik dalam masyarakat merupakan kewajiban setiap warga masyarakat karena mendidika adalah panggilan sebagai moral tiap manusia.
Kaum profesional adalah mereka yang telah menempuh pendidikan relatif cukup lama serta mengalami latihan-latihan khusus.
Guru harus memiliki azas-azas umum yang universal seperti:
a.       Melakukan kewajiban dasar good will dengan kesadaran pengabdian
b.      Memperlakukan siapapun, nak didik sebagai satu pribadi yang sama dengan pribadinya sendiri
c.       Menghormati perasaan ornag lain.
d.      Selalu menyumbangkan ide-ide, konsepi, karya demi kemajuan kewajibannya
e.      Akan menerima haknya semata-mata seabagai satu kehormatan.

E.       PANDANGAN FILSAFAT TENTANG PENDIDIKAN.
Filsafat pendidikan adalah nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari dan memberikan identitas suatu sitem pendidikan.
Filsafat sering diartikan dengan pandangan dunia. Pandangan duania adalah suatu konsep yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, masyarakat umum, nilai dan norma yang mengatur dan alam sekitarnya serta penciptanya.
Filsafta menjadikan manusia berkembang, mempunyai pandangan hidup yang menyeluruh secara sistematis maka hal semacam ini telah dituangkan dalam sistem pendidikan, agar dapat terarah mencapai tujuan pendidikan.penuangan pemikiran ini dituangkan dalam kurikulum.
Untuk mengembangkan mutu pendidikan ada lima jalur yang harus ditempuh:
1.       Landasan filsafatà menjadi dasar dalam menyusun paradigma bagi pengembangan ilmu pendidikan.
2.       Adanya paradigma (kerangka pikiran/logika) dalam penyusunan metodologi pengembangan ilmu pendidikan.
3.       Perlunya modal-modal penelitian untuk penelitian pendidikan
4.       Memerlukan metodologi pembagian ilmu pendidikan
5.       Melakukan organisasi secara berskala nasional
Unsur-unsur pengembangan pendidikan:
o   Dasar dan tujuan pendidikan
o   Pendidikan dan peserta didik
o   Kurikulum
o   Sistem pendidikan

1.       Dasar dan tujuan
Dasar pendidikan yaitu suatu aktivitas untuk mengembangkan dalam bidang pendidikan dan pembinaan kepribadian. Dasar dan landasannya di Indonesia adalah Pancasila sila pertama.
Tujuan pendidikan adalah membawa anak kearah tingkat kedewasaan
Ada 4 macam tujuan pendidikan:
a.       Tujuan pendidikan nasional
b.      Tujuan institusional
c.       Tujuan kurikuler
d.      Tujuan instruksional
Agar keempat tujuan penidikan itu tercapai maka agar hasil tersebut dapat diukur secara objektif kemudian rumusan tujuan instruksional haruslah dibuat secara behaviorial (berdasarkan tingkah laku).
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai menentukan kurikulum dan isi pendidikan yang diberikan.
Dasar dan tujuan pendidikan itu, dasarnya ialah aktivitas untuk mengembangkan dalam bidang pendidikan dan pengembangan menuju terbinanya kepribadian yang tinggi sesuai dengam dasar persiapan pendidikan.
2.       Pendidik dan peserta didik
Pendidik bertugas sebagi medium agar anak didik dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Agar pendidik dapat berfunsi sebagai mediu, baik dalam menjalankan tugas dan kegiatan pendidikan maka ia harus melaksanakan beberapa peranan secara baik.
Peserta sisik adalah anak yang tumbuh bekembang baik ditinjau dari fisisk maupun perkembangan mental. Setiap anak didik mempunyai pembawaan yangberlainan. Karena itu pendidik wajib senantiasa berusah amengetahui pembawaan masing-masing anak didiknya agar layanan pendidikan yang diberikan sesuai dengan pembawaan masing-masing.
3.       Kurikulum
Kurikulum merupakan faktor yang sangat pendting dalam proses pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan. Segala sesuatu yang harus diketahui diresapi serta dihayati oleh anakharuslah ditetapkan dalam kurikulum dengan segala hal yang harus diajarkan oleh pendidik.
Kurikulum merupakan rumusan, tujuan mata pelajaran, garis besar pokok  bahasan penilaian dan perangkat lainnya.

4.       Sistem pendidikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar