Senin, 19 Oktober 2015

Ngeblog : Mengeluarkan Isi Kepala

Bismillahirahmanirrahim

Berdoa dulu sebelum memulai menulis postingan kali ini, semoga Allah meridhoiku sehingga aku bisa memenangkan kompetisi blog yang diadain oleh Emak Gaoel, Go For It. Ngarep banget. Yap, postingan ini memang khusus ngejawab dua pertanyaan dari empunya blog emak gaoel, Kak Winda.

“Apa yang kamu kejar dari kegiatan blogging-mu?”

Sejujurnya, aku sedikit bingung mau menjawabnya dari mana. Ceritanya panjang sepanjang sungai di deket rumahku, sungai Progo. Tapi aku bisa kok menyingkatnya menjadi seluas kolam lele di belakang rumahku.

Awal aku mengenal blog hanya  sekedar untuk curhat dan berbagi hobiku, yaitu yang berhubungan dengan kerajinan tangan. Itu sekitar tahun 2010. Beberapa blog sudah kubuat dan terpaksa menjadi sarang laba-laba saja. Di penghujung tahun 2014, keinginan mendapatkan penghasilan dari blog , google adsense terciptalah blog ini. Yang endingnya zonk. Hahaha. Aku ditolak. Rasanya tuh sakit banget. Tapi dari situ aku belajar.

Aku pun akhirnya mencoba adsense dari youtube. Kata para suhu mudah daftar lewat youtube. Dan ternyata benar. Aku diterima jadi mitra youtube. Tapi ternyata kagak bisa digabung adsensenya. Hiks. Blogku harus non hosted dulu. Hihihi. Untuk ke sana masih butuh banyak belajar. Tapi, kalau UUD (ujung –ujungnya duit) aku meraihnya dengan slow aja.

Dan sekarang aku telah berbesar hati kok. Kesimpulannya  untuk saat ini, aku tidak terlalu mengejar sesuatu melalui blog. Blog hanya kugunakan untuk sekedar …. Untuk ….

Menumpuk tulisan dan isi kepalaku saja

Sedangkan untuk penghasilan kucari lewat jalan lain saja (jadi perator warnet). Kenapa kamu tidak berjuang lebih keras lagi? Mungkin ada yang akan membatin pertanyaan tersebut. Kujawab dengan tulisan “Aku kan sudah punya adsense di youtube, itu dulu aja yang kuoptimalkan. Fokus nih ceritanya.”

Jadi teringat quote seorang teman facebook yang aku yakin dia sama sekali tidak kenal dan sadar bahwa kata –katanya selalu kujadikan sebagai alarm bagi diriku. Begini kata –katanya, “Fokuslah pada apa yang kau tuju seperti seorang pelari. Ia tidak akan meninju orang lain karena lawan sebenarnya adalah dirinya sendiri.”

Dan untuk pertanyaan ke dua, “Aplikasi apa saja yang dipakai dalam membuat tulisan lomba tersebut?” (dalam bentuk cerita)


Aku paling sering edit foto tuh pake photoscape, udah itu doang. Lebih sering sih nge-crop gambar dan menjernihkan gambar aja. Tapi ya itu ngedit –ngedit begituan sering membutuhkan banyak waktu. Maklum masih amatiran. Di bawah ini hasil editanku yang amatiran.

before


after

BTW kok bagusan tanpa edit ya, hehehe. Ngerasakan hal yang sama? Berarti memang aku harus belajar lebih keras lagi. Meramu rasa seni....

4 komentar: