Pengertian Active Knowledge Sharing
Active Knoeledge Sharing atau berbagi
pengetahuan secara aktif merupakan
strategi yang menekankan siswa untuk saling berbagi dan membantu dalam
menyelesaikan pertanyaan yang diberikan.
Menurut Dr. H. Hamruni,
M.Si., active knowledge sharing
adalah cara yang bagus untuk menarik peserta didik dengan segera kepada materi
pelajaran. Guru dapat menggunakannya untuk mengukur tingkat pengetahuan para
peserta didik selagi, pada saat yang sama, melakukan beberapa bangunan tim
(team building). Strategi ini bekerja dengan beberapa pembelajaran dan dengan
beberapa materi pembelajaran.[1]
Menurut Melvin L. Silberman,
active knowledge sharing merupakan cara bagus untuk mengenalkan siswa kepada
materi pelajaran yang diajarkan. Strategi ini juga dapat digunakan untuk
menilai tingkat pengetahuan siswa sembari melakukan kegiatan pembentukan tim.
Cara ini cocok pada segala ukuran kelas dan dengan materi pelajaran apapun.[2]
Active
Knoeledge Sharing merupakan strategi yang menekankan
siswa untuk saling berbagi dan membantu dalam menyelesaikan pertanyaan yang
diberikan. Atau dengan kata lain, “ ketika ada siswa yang tidak mampu menjawab
pertanyaan atau kesulitan menjawab, maka siswa lain yang mampu menjawab
pertanyaan dapat membantu temannya untuk menyelesaikan pertanyaan yang
diberikan.”[3]
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa active
knowledge sharing merupakan strategi belajar untuk mengenalkan siswa kepada materi pelajaran yang diajarkan dengan
tujuan
mendorong siswa aktif berbagi informasi dan pengetahuan kepada teman yang tidak
bisa menyelesaikan soalnya, dan pada akhirnya guru
menyampaikan topik-topik yang penting dari hasil pengerjaan siswa dalam berbagi pengetahuan pada mata
pelajaran tersebut.
Prosedur/Langkah-langkah Active Knoeledge Sharing
Prosedur/langkah-langkah strategi pembelajaran Active
knowledge sharing adalah sebagai berikut:
a.
Siapkan sebuah
daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
Guru dapat menyertakan beberapa atau semua dari berbagai kategori berikut ini:
1)
Kata-kata untuk
didefinisikan
2)
Pertanyaan-pertanyaan
pilihan ganda mengenai fakta-fakta atau konsep-konsep
3)
Orang-orang yang
harus dikenali
4)
Pertanyaan-pertanyaan
mengenai aksi-aksi yang dapat diambil seseorang dalam situasi-situasi tertentu
5)
Kalimat-kalimat
yang tidak lengkap
b.
Mintalah peserta
didik menjawab pertanyaan tersebut
c.
Kemudian ajaklah
mereka berkeliling ruangan, untuk mencari peserta didik lain yang dapat
menjawab pertanyaan yang tidak dapat dijawabnya. Doronglaj peserta didik untuk
membantu satu sama lain.
d.
Kumpulkan
kembali kelas penuh dan ulaslah jawaban-jawabannya. Isilah jawaban-jawaban yang
tidak diketahui dari beberapa peserta didik. Gunakan informasi itu sebagai
jalan memperkenalkan topik-topik penting di kelas.[4]
Variasi dalam strategi active knowledge sharing, adalah:[5]
·
Guru memberikan satu lembar
kartu indeks kepada tiap siswa. Perintahkan mereka intuk menuliskan satu
informasi yang menurut mereka akurat tentang materi yang diajarkan. Suruhlah
mereka untuk berpencar di dalam kelas, berbagi pendapat tentang apa yang mereka
tuliskan pada kartu tersebut. Doronglah mereka untuk menuliskan informasi kartu
yang dikumpulkan oleh siswa lain. Bila mereka sudah kembali ke kelompok
masing-masing, bahaslah informasi yang berhasil dikumpulkan.
·
Gunakanlah pertanyaan
opini, bukannya pertanyaan factual, atau gabungan pertanyaan faktuan dengan
pertanyaan opini.
Kelebihan dan Kekurangan Active Knowledge Sharing
Kelebihan
Strategi belajar active
knowledge sharing juga memiliki kelebihan. Seperti yang dinyatakan oleh
Silberman menambahkan keunggulan strategi belajar ini adalah siswa dapat
meminta bantuan siswa yang lain untuk membantu menjawab pertanyaan yang tidak
bisa dijawab dan bisa divariasikan dengan pemberian kartu indeks pada tiap
siswa untuk menuliskan informasi baru
dari materi yang telah dipelajari.[6]
Selain itu strategi
ini cocok untuk segala ukuran kelas dan dengan materi pelajaran apapun.
Kekurangan
Sebagai salah satu dari berbagai banyaknya
strategi belajar aktif. Active knowledge
sharing juga terdapat kekurangan. Namun kekurangan strategi belajar active
knowledge sharing semata-mata hanya suatu kekhawatiran. Kekhawatiran itu meliputi kondisi saat
pembelajaran yang bisa berubah dari yang semestinya. Misalnya kegiatan
belajarnya hanya merupakan kumpulan" kegembiraan dan permainan",
berfokus pada aktivitas itu sendiri sampai-sampai siswa tidak memahami apa yang
siswa pelajari, serta proses pembelajarannya menyita banyak waktu. Namun semua
kekhawatiran itu bisa ditanggulangi dengan persiapan yang matang.[7]
Syukron katsir.
BalasHapus